Jum’at, 13 Juli 2012
Perjalanan
pertama di Ciamis adalah situ panjalu dan Curug 7 Panjalu, lokasinya terlalu
jauh hanya saja jalannya cukup licin untuk naik sepeda motor. Namun kami
bertiga memutuskan untuk naik motor saja, alasannya sepele kok…EFISIEN dan yang
paling penting ngirit! Pertama-tama
kita menuju situ panjalu yang katanya kalau kita sedang berada disini nggak
boleh ngomong uyah (atau garam) dan hujan. Nggak tau kenapa kok dilarang, mungkin
kasusnya hampir mirip sama Prambanan Jogja yang nggak boleh pacaran di area
prambanan soalnya bisa bikin hubungannya putus (apa hubungannya coba?! Sekarang
kita kaitkan dengan situ panjalu yang nggak boleh ngomong garam sama hujan,
mungkin ntar takut kalau hubungan antara si garam dan hujan itu pecah/putus. Trus
ngopo jal?? Sudahlaaaahhh…lupakan! Intinya nggak boleh ngomong itu TITIK!).
Obwis a.k.a abjek wisata ini sama aja kayak situ-situ yang lainnya, liat air
menggenang dan dataarrr…tapi ada satu yang bikin penasaran yaitu pulau
diseberang situ yang ternyata dihuni sama ribuan kelelawar! :D asiikk…asiiikk…dan
kita memutuskan untuk kesana naik kapal, awalnya sempat ragu gara-gara untuk
mencapai pulau itu harus sewa kapal sebesar 100 ribu. Eeehhh…buseeettt 100 ribu
satu kapal dan yang numpang Cuma 4 orang (sama bapaknya), MAHAAALLL… hingga
akhirnya kita nemuin (nemuin?? Barang kaleeeeee…) mbak-mbak cantik sama ibunya
yang kebetulan juga pengen kesana buat ziarah. Ziarah?? Itu tempat apaan sih
sebenarnya?? Gue sempet curigaa… tapi berhubung tawarannya yang lumayan,
akhirnya kita memutuskan untuk kesana berenam (termasuk sama bapaknya yang jadi
nahkodi a.k.a nahkoda kapal kecil hehehe bikin istilah sendiri ben sangaarrr). Awalnya
niat kita kesana, terutama saya adalah untuk liat kelelawar yang gede-gede dan
beribu-ribu itu tapi….
“ayo sebelum liat-liat
kelelawar, kita ziarah dulu. Rugi atuh jauh-jauh kesini nggak ziarah”, kata si
ibu mengajak kita.
Aku, Surya, dan Dian Cuma
liat-liatan. Ziarah?? Kita ziarah ke siapa?? Wali?? Presiden?? Atau kakeknya
kelelawar yang jadi sesepuh disini?? Ambigu banget…
Tapi okelaaahhh…kita
bertiga ikut-ikutan si ibu dan mbaknya yang cantik itu untuk “ziarah” ke orang
yang nggak tau siapa…
“ibu the mau ziaraah?
^^$#@bbzzzzz!~~$%^&?>”, Tanya mas-mas yang perawakannya mirip syech tapi
mukanya kocak.
“iya atuh kang,
&*^%$##@lalalalalalablllalalala@#%^&*” (nggak tau ngomong apaan, yang
jelas intinya si masnya yang mukanya kocak tadi nawarin jasa buat mimpin doa
pas ziarah)”
Dan kami mengikuti
masnya menuju seuatu bangunan yang mirip masjid dan disitu ternyata ada makam
dari seseorang entah siapa namanya tapi yang jelas terkenal di Ciamis dan
sekitarnya, jadi maklum kalau orang Jogja nggak tau apa-apa maklum kami hanya
ikut-ikut dan nggak tau apa-apa plisss. Kami duduk berjejer, masnya yang kocak
tadi mulai memimpin doa-doa dan kami mengamini. Ada yang aneh selama masnya
memimpin doa…
“muhammaduunn…muhammadun…muhammadun
rosulilaaahhh…muhammmaduunn………”, dalam melantunkan sholawat itu ada yang aneh,
hingga gue mulai kenal nada dari nyanyian sholawat itu.
Mbaknya yang cantik
mulai cekikikan, aku masih meraba-raba keganjilan dari nyanyian sholawat itu
hingga akhirnya baru kusadari bahwa dalam nyanyian sholawat itu masnya yang
kocak itu memakai nada iwak peyek-nya
Trio Macan yang lagi ngeboominggg… eh buseettt daaahh! Nyanyian sholawat malah
kayak konser trio macan, semua cekikikan termasuk kami bertiga, nggak bisa
nahan buat nggak ketawa. Yang bikin tambah geli itu pas liatin ibunya yang juga
ngikutin gerakan-gerakannya masnya yang kocak tadi… bahhahahhahaaa…sumfeeeeehhhhh
itu menggelikan sekali. Rasanya kalau diingat-ingat lagi pengen ketawa mulu…masnya
kocak ternyata tingkahnya juga kocak alias gemblung!
“nanti kalau denger
lagu iwak peyek, jangan lupa inget saya ya…”, kata masnya seusai memimpin doa.
Kita bertiga nyengir
kuda, batin gue kala itu “yang ada gue geli sendiri kalau inget elu, orah
bangeett”.
Jhahhaaaa....pulau yang
aneh, perhatian gue langsung tertuju pada ribuan kelelawar yang nangkring di
pohon-pohon disekitar gue. Asik banget laaahh…banyak kelelawar dan bau guano…
Dan kamipun kembali ke
seberang dan harus mengucapkan salam perpisahan dengan mbak cantik dan ibunya
yang kocak. Hahhaahhaa…
hunting kelelawar... |
ribuan kelelawar di pulau kelelawar... |
Usai sholat Jum’at,
kami melanjutkan perjalanan ke curug 7 panjalu. Ternyata lokasinya nggak
terlalu jauh dari situ panjalu, dan kalau kalian pengen kesini jangan lupa bawa
jaket dan makanan yang banyak! Soalnya dingin banget…dingggiiiinn… dinamakan curug
7 panjalu karena tempat ini mempunyai 7 curug di lokasi yang berbeda-beda dalam
satu kawasan, antara curug yang satu dengan yang lain lumayan juga jaraknya
kalau jalan kaki tapi sensasinya BBBBRBRRRRRRRRRRR….adeeemmm benerrr!!! Seger banget
airnya, nggak nyesel deh jalan jauh buat ke curug ini. Awalnya kita pengen
menjelajahi ke semua curug tetapi pada curug ketiga, saya baru ingat kalau
ternyata saya dan Dian belum sholat (maklum ada yang ngingetin, diikutin mulu
hehe). Akhirnya kami memutuskan untuk turun dan menuju ke mushola untuk sholat.
Seusai sholat, kami memutuskan untuk pulang dan cari makan siang!
Kota Ciamis di malam
hari ternyata nggak jauh beda sama Malioboronya Jogja, sama persis. Kami jelajah
malam waktu itu, masuk ke toko satu ke toko lainnya Cuma buat windows shopping.
Setelah puas, malam itu ditutup dengan sepiring es pisang ijo pinggir jalan
seharga 3000an saja, aneh memang…es pisang ijo tapi ditaruh dipiring?! Yah…inilah
ciri khas dari masing-masing kota, termasuk di kota Ciamis ini… J
Sabtu, 14 Juli 2012 pagi hari…
Perjalan
kedua kami adalah ke gunung Galunggung. Cuacanya mendukung sekali untuk pergi
kesana, cukup cerah dan tetap dengan eksotika dingin yang dimiliki oleh daerah
dikawasan dataran tinggi. Gunung galungnggung terletak di daerah Cipanas,
disini banyak objek menarik. Untuk menuju ke lokasi ini harus hati-hati, sebab
ada jalan yang tidak rata dan berkelok-kelok serta jika kurang berhati-hati
cukup riskan untuk jatuh. Tapi lebih asik kalau kesini naik motor, selain
praktis dan irit juga bisa menikmati pemandangan sekitar yang sayang banget
kalau dilewatin gitu aja…
Galunggung….disini
nggak cuma liat gunung aja, tapi juga terdapat pemandian air panas yang
kayaknya cocok banget ditempatin disini. Kenapa?? Gunung galunggung adalah
gunung sejuta tangga (saya menyebutnya demikian), karena untuk liat kawah anak
gunung ini harus naikin tangga yang naudzubilleh banyaknya. Tapi terbayar
dengan pemnadangan yang disajikan, puaaasssss…..tapi agak telat datangnya,
harusnya lebih pagi lagi soalnya pas kita sampe puncak, pas banget kabutnya
turun…so far so good laaaahh!!! Terlebih
pas weekend…beeuuhhhh rameeee!!! Banyak orang (yaiyalaaahhh namanya juga objek
wisataaaa). Disini menyenangkan… J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar