aku berharap dunia berhenti saat itu juga.
ketika gerimis kecil menyapu kota Jogja dengan syahdunya.
Gerimis yang membawa kesegaran sekaligus berbagai kenangan.
Sore itu ketika tanah kota Jogja mulai basah,
senyumku kembali merekah,
senyum yang indah,
tanpa sedikitpun kata yang kulontarkan namun kamu paham artinya.
Bahkan mungkin tanpa tersenyum pun, kamu memahaminya.
Ah...sesederhana itu.
Sederhana sekali. Sangat sederhana.
Nyaris tak ada mewah-mewahnya sama sekali.
Tetapi entah kenapa bagiku selalu istimewa.
Sepotong hujan yang mengguyur kota Jogja sore itu seakan mengisyaratkan berbagai rasa
Banyak sekali rasa. Tapi terangkum dalam satu makna yang hanya aku yang memahaminya.
Mungkin aku terkesan egois untuk mengatakan bahwa hanya aku yang memahaminya
tetapi...
kalau kamu ingin tau, tengoklah sepotong hujan sore itu.
Semoga pesan yang disampaikannya selalu dapat kau pahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar