Kamis, 18 Juli 2019

:)

Langkah kaki menuntunnya untuk terus memandang nanar ke arah barat sembari mengulaskan senyum di wajah sendu itu. 
Sore yang terasa menyenangkan baginya, meski tak sehangat dahulu lagi.
Adalah sore yang selalu dihiasi warna jingga dengan cahaya berkilaunya.
Adalah sore yang selalu membuatnya takjub atas skenario-Nya yang selalu tidak terduga.
dan...
Adalah senja yang selalu bersama sore menuju keperaduannya.
Kakinya kini terhenti di suatu titik dimana senja dapat terlihat dengan jelasnya.
Matanya terpaku. Bibirnya kaku. Wajahnya pilu.
Ada rahasia yang ia simpan sendiri.
Sendiri saja. 
Sebab dunia dan isinya tentu tak akan mau tahu tentang rahasia itu.
Begitupun jiwanya. Kosong. Hampa. Tanpa isi.
Kini ia mulai melangkah pergi.
Ia langkahkan kakinya mengikuti alunan senja yang perlahan warnanya menghitam.
Kelam. Malam.
Langkahnya tiba-tiba terhenti kemudian menoleh ke arah yang sama sekali lagi.
HITAM.
Perlahan ia ulaskan senyum di wajahnya.
Kini senja didekap malam. Hangat senja akan tergantikan oleh dinginnya malam.
Ia teruskan langkahnya seraya menunggu episode (Tuhan) selanjutnya...