Jumat, 22 Februari 2013

Dream #19: Ciamis, Tasikmalaya, dan PANGANDARAN!!!


Jum’at, 13 Juli 2012
Perjalanan pertama di Ciamis adalah situ panjalu dan Curug 7 Panjalu, lokasinya terlalu jauh hanya saja jalannya cukup licin untuk naik sepeda motor. Namun kami bertiga memutuskan untuk naik motor saja, alasannya sepele kok…EFISIEN dan yang paling penting ngirit! Pertama-tama kita menuju situ panjalu yang katanya kalau kita sedang berada disini nggak boleh ngomong uyah (atau garam) dan hujan. Nggak tau kenapa kok dilarang, mungkin kasusnya hampir mirip sama Prambanan Jogja yang nggak boleh pacaran di area prambanan soalnya bisa bikin hubungannya putus (apa hubungannya coba?! Sekarang kita kaitkan dengan situ panjalu yang nggak boleh ngomong garam sama hujan, mungkin ntar takut kalau hubungan antara si garam dan hujan itu pecah/putus. Trus ngopo jal?? Sudahlaaaahhh…lupakan! Intinya nggak boleh ngomong itu TITIK!). Obwis a.k.a abjek wisata ini sama aja kayak situ-situ yang lainnya, liat air menggenang dan dataarrr…tapi ada satu yang bikin penasaran yaitu pulau diseberang situ yang ternyata dihuni sama ribuan kelelawar! :D asiikk…asiiikk…dan kita memutuskan untuk kesana naik kapal, awalnya sempat ragu gara-gara untuk mencapai pulau itu harus sewa kapal sebesar 100 ribu. Eeehhh…buseeettt 100 ribu satu kapal dan yang numpang Cuma 4 orang (sama bapaknya), MAHAAALLL… hingga akhirnya kita nemuin (nemuin?? Barang kaleeeeee…) mbak-mbak cantik sama ibunya yang kebetulan juga pengen kesana buat ziarah. Ziarah?? Itu tempat apaan sih sebenarnya?? Gue sempet curigaa… tapi berhubung tawarannya yang lumayan, akhirnya kita memutuskan untuk kesana berenam (termasuk sama bapaknya yang jadi nahkodi a.k.a nahkoda kapal kecil hehehe bikin istilah sendiri ben sangaarrr). Awalnya niat kita kesana, terutama saya adalah untuk liat kelelawar yang gede-gede dan beribu-ribu itu tapi….
“ayo sebelum liat-liat kelelawar, kita ziarah dulu. Rugi atuh jauh-jauh kesini nggak ziarah”, kata si ibu mengajak kita.
Aku, Surya, dan Dian Cuma liat-liatan. Ziarah?? Kita ziarah ke siapa?? Wali?? Presiden?? Atau kakeknya kelelawar yang jadi sesepuh disini?? Ambigu banget…
Tapi okelaaahhh…kita bertiga ikut-ikutan si ibu dan mbaknya yang cantik itu untuk “ziarah” ke orang yang nggak tau siapa…
“ibu the mau ziaraah? ^^$#@bbzzzzz!~~$%^&?>”, Tanya mas-mas yang perawakannya mirip syech tapi mukanya kocak.
“iya atuh kang, &*^%$##@lalalalalalablllalalala@#%^&*” (nggak tau ngomong apaan, yang jelas intinya si masnya yang mukanya kocak tadi nawarin jasa buat mimpin doa pas ziarah)”
Dan kami mengikuti masnya menuju seuatu bangunan yang mirip masjid dan disitu ternyata ada makam dari seseorang entah siapa namanya tapi yang jelas terkenal di Ciamis dan sekitarnya, jadi maklum kalau orang Jogja nggak tau apa-apa maklum kami hanya ikut-ikut dan nggak tau apa-apa plisss. Kami duduk berjejer, masnya yang kocak tadi mulai memimpin doa-doa dan kami mengamini. Ada yang aneh selama masnya memimpin doa…
“muhammaduunn…muhammadun…muhammadun rosulilaaahhh…muhammmaduunn………”, dalam melantunkan sholawat itu ada yang aneh, hingga gue mulai kenal nada dari nyanyian sholawat itu.
Mbaknya yang cantik mulai cekikikan, aku masih meraba-raba keganjilan dari nyanyian sholawat itu hingga akhirnya baru kusadari bahwa dalam nyanyian sholawat itu masnya yang kocak itu memakai nada iwak peyek-nya Trio Macan yang lagi ngeboominggg… eh buseettt daaahh! Nyanyian sholawat malah kayak konser trio macan, semua cekikikan termasuk kami bertiga, nggak bisa nahan buat nggak ketawa. Yang bikin tambah geli itu pas liatin ibunya yang juga ngikutin gerakan-gerakannya masnya yang kocak tadi… bahhahahhahaaa…sumfeeeeehhhhh itu menggelikan sekali. Rasanya kalau diingat-ingat lagi pengen ketawa mulu…masnya kocak ternyata tingkahnya juga kocak alias gemblung!
“nanti kalau denger lagu iwak peyek, jangan lupa inget saya ya…”, kata masnya seusai memimpin doa.
Kita bertiga nyengir kuda, batin gue kala itu “yang ada gue geli sendiri kalau inget elu, orah bangeett”.
Jhahhaaaa....pulau yang aneh, perhatian gue langsung tertuju pada ribuan kelelawar yang nangkring di pohon-pohon disekitar gue. Asik banget laaahh…banyak kelelawar dan bau guano…
Dan kamipun kembali ke seberang dan harus mengucapkan salam perpisahan dengan mbak cantik dan ibunya yang kocak. Hahhaahhaa…
hunting kelelawar...
ribuan kelelawar di pulau kelelawar...
Usai sholat Jum’at, kami melanjutkan perjalanan ke curug 7 panjalu. Ternyata lokasinya nggak terlalu jauh dari situ panjalu, dan kalau kalian pengen kesini jangan lupa bawa jaket dan makanan yang banyak! Soalnya dingin banget…dingggiiiinn… dinamakan curug 7 panjalu karena tempat ini mempunyai 7 curug di lokasi yang berbeda-beda dalam satu kawasan, antara curug yang satu dengan yang lain lumayan juga jaraknya kalau jalan kaki tapi sensasinya BBBBRBRRRRRRRRRRR….adeeemmm benerrr!!! Seger banget airnya, nggak nyesel deh jalan jauh buat ke curug ini. Awalnya kita pengen menjelajahi ke semua curug tetapi pada curug ketiga, saya baru ingat kalau ternyata saya dan Dian belum sholat (maklum ada yang ngingetin, diikutin mulu hehe). Akhirnya kami memutuskan untuk turun dan menuju ke mushola untuk sholat. Seusai sholat, kami memutuskan untuk pulang dan cari makan siang!




Kota Ciamis di malam hari ternyata nggak jauh beda sama Malioboronya Jogja, sama persis. Kami jelajah malam waktu itu, masuk ke toko satu ke toko lainnya Cuma buat windows shopping. Setelah puas, malam itu ditutup dengan sepiring es pisang ijo pinggir jalan seharga 3000an saja, aneh memang…es pisang ijo tapi ditaruh dipiring?! Yah…inilah ciri khas dari masing-masing kota, termasuk di kota Ciamis ini… J


Sabtu, 14 Juli 2012 pagi hari…
Perjalan kedua kami adalah ke gunung Galunggung. Cuacanya mendukung sekali untuk pergi kesana, cukup cerah dan tetap dengan eksotika dingin yang dimiliki oleh daerah dikawasan dataran tinggi. Gunung galungnggung terletak di daerah Cipanas, disini banyak objek menarik. Untuk menuju ke lokasi ini harus hati-hati, sebab ada jalan yang tidak rata dan berkelok-kelok serta jika kurang berhati-hati cukup riskan untuk jatuh. Tapi lebih asik kalau kesini naik motor, selain praktis dan irit juga bisa menikmati pemandangan sekitar yang sayang banget kalau dilewatin gitu aja…




Galunggung….disini nggak cuma liat gunung aja, tapi juga terdapat pemandian air panas yang kayaknya cocok banget ditempatin disini. Kenapa?? Gunung galunggung adalah gunung sejuta tangga (saya menyebutnya demikian), karena untuk liat kawah anak gunung ini harus naikin tangga yang naudzubilleh banyaknya. Tapi terbayar dengan pemnadangan yang disajikan, puaaasssss…..tapi agak telat datangnya, harusnya lebih pagi lagi soalnya pas kita sampe puncak, pas banget kabutnya turun…so far so good laaaahh!!!  Terlebih pas weekend…beeuuhhhh rameeee!!! Banyak orang (yaiyalaaahhh namanya juga objek wisataaaa). Disini menyenangkan… J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar